Abraham mempunyai arti yang sangat penting bagi semua agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, karena Allah menetapkannya demikian.
Agama Yahudi memandang Abraham sebagai salah satu leluhur mereka. Di dalam Kitab Suci, Allah sering menyatakan diri-Nya sebgai "Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (Keluaran 3:6).
Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya, bapak sekalian orang beriman. Imannya menjadi teladan bagi semua orang.
Dengan demikian, Abraham adalah bapak yang sama bagi ketiga agama ini, sekaligus mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama, yaitu monoteisme.
Kisah Abraham dimulai saat Tuhan memintanya untuk pergi dari negerinya. Saat Tuhan meminta Abraham pergi, saat itu Abraham berumur 75 tahun. Tuhan menjanjikan pada Abraham untuk menjadikannya sebagai bangsa yang besar, memberkatinya, dan membuat Abraham menjadi berkat (Kejadian 12:2).
Ketika waktu pun berlalu dan 24 tahun telah lewat sejak Tuhan pertama kali memerintahkan Abraham pergi dari negerinya. Abraham berusia 99 tahun sekarang dan Sara, istri Abraham berusia 89 tahun belum juga mengandung dan
Abraham mulai putus asa, Tuhan memberikan konfirmasi lagi kepada
Abraham, yaitu bahwa Abraham akan memiliki keturunan dalam jumlah yang
besar, yaitu sebanyak bintang di langit. Saat Abraham merasa tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham tetap berharap juga, berharap dalam iman, tidak pernah ragu akan janji Tuhan. (Roma 4 ;18 - 21 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.).
Apapun kondisi kesesakan yang kita hadapi, JANGANLAH BIMBANG! TETAP BERHARAP PADA JANJI TUHAN.
Yeremia 32:17 Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!
Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
2 Korintus 1:18 - 22 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak".Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita
Jadi, jangan pernah ragu, berharaplah hanya pada Tuhan, Sang Pencipta kita, yang Esa dan Maha Kuasa.
No comments:
Post a Comment