Pada pemberkatan Samuel + Vera di Bali ada yang berkesan, firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt Christian Suryanto.
Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Meninggalkan ayahnya dan ibunya bukan secara pisik keluar dari rumah orang-tua yang memberi naungan, melainkan meninggalkan STATUS selama ini sebagai anak mama dan papa, tidak boleh lagi serba Pa dan Ma, harus bisa memecahkan masalah kehidupan secara mandiri. Jangan pernah sampai terjadi Samuel mengadukan hal-hal negatif Vera kepada papa mama Samuel atau sebaliknya, Vera mengadukan hal-hal negatif Samuel kepada papa mama Vera; karena itu bisa berefek sangat fatal!! Papa mama sebagai orang luar pasti akan teringat selalu dengan apa yang dilaporkan sementara itu kalian(Samuel dan Vera) tetap tidur sekamar, seranjang.
Selain itu, kedua mempelai juga harus menyadari, dalam menjalani kehidupan ini semua memerlukan biaya, bukan lagi free(hanya tahu uang jajan dari orang tua) -- selain biaya makan, jajan, bensin, pulsa,shopping, ada juga biaya PLN, ada biaya PDAM, ada biaya sampah, keamanan lingkungan.
Sayapun intropeksi diri, sebagai orang tua yang meminta anaknya ngumpul dalam satu rumah, salahkah tindakan saya?
Puji Tuhan, sampai hari ini Indra, Jeanne, Michael dan kami, menjalani kehidupan anak-mertua-mantu-cucu dengan sangat okay...Sungguh suatu anugrah yang luar biasa yang kami terima dari Dia.
Alasan kami(ortu) meminta Indra supaya mau ngumpul sesudah merried juga simple....mereka telah jauh dari kami semenjak high-school sampai dengan magang kerja di benua orang, kurleb 8 tahunan. Syukur Indra tidak berkeberatan.
Dan selama 3(tiga) tahun pernikahan mereka, kami mempunyai hubungan simbiosis mutualisme:
Kita bisa saling ganti dan bantu urusan rumah tangga dan bisnis andai salah satu dari kami keluar kota.
dan yang terpenting menurut kami, 5(lima) tahun pertama perkawinan adalah masa-masa focus mereka MEMBANGUN FONDASI RUMAH TANGGA mereka; mendirikan bisnis mereka dan mendidik dini anak-anak mereka. Orang tua tidakada salahnya mensupport mereka dengan tenaga dan dana selagi diberi kesehatan dan kemampuan. Suatu hari nanti mereka PASTI akan berdiri dengan kokoh dan mantap dan orangtua tinggal memandang dikejauhan, duduk nyandar di kursi sofa dengan juice, oatmeal dan vitamin+obat-obatan di meja samping...+ bbm/chatting dengan kawan-kawan dan saudara seiman dan iphone supaya bisa face-time dengan mereka dan para cucu.
Berterimakasih sungguh kepada Tuhan Yesus, kami telah:
* Menyelesaikan tugas menyekolahkan anak-anak.
* Menghantar mereka ke altar-Nya (Thank you untuk Jeanne dan Rollick yang bersedia seiman dengan kami).
* Menyaksikan mereka mandiri mengelola "ladang+sumur" masing-masing.
Dengan penyertaan dan pimpinan Tuhan, semoga kalian kelak akan merasakan apa yang kami rasakan terhadap kalian atas anak-anak kalian.
Tetaplah takut dan hormat akan Tuhan, Dia akan lapangkan setiap langkah dan jalan yang kalian tempuh dalam kehidupan ini.
Imanuel.
No comments:
Post a Comment