Selama ini mungkin kita hanya mengenal kisah Ayub yang atas seijin Tuhan dicobai iblis,lalu Allah kembali memulihkan Ayub dengan 2x lipat dari yang semula.
Ayub adalah orang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan dan semua itu diakui oleh Tuhan sebagai satu-satunya manusia dibumi yang sedemikian (Ayub 1:8)
Kotbah hamba Tuhan siang tadi memberi focus yang lain dari kisah Ayub ini; bahwa, walaupun Ayub adalah orang yang saleh , jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, TIDAK berarti otomatis mengenal Tuhan dengan benar, dan ini diakui Ayub ketika dia berada dipuncak sengsaranya... "Hanya DARI KATA ORANG saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau" (Ayub 42:5)
Intropeksi bagi kita... Jangan merasa kita sudah benar hanya karena kita disiplin berkebaktian dan mendengar firman, kita dituntut melakukan kehendak Allah! yang berarti mengenal Dia secara dekat dan benar.
Sama seperti terbentuknya mutiara yang bermula dari pasir/kotoran yang terperangkap didalam rumah kerang dan dengan kesakitan sikerang memyelimuti pasir berlapis lapis sbg benda asing sehingga menjadikan pasir menjadi mutiara, demikian Ayub setelah menjalani sengsaranya memperoleh "mutiara" kehidupan, mamandang Allah dengan matanya sendiri, mengakui bahwa TUHAN sanggup melakukan segala sesuatu, dan TIDAK ADA rencana TUHAN yang gagal.
Hidup ini tidak selalu mulus dan segala sesuatu, baik itu suka maupun duka pasti akan berlalu! Jalani dan ambil hikmah dari setiap situasi kondisi. Tuhan selalu punya maksud baik kepada umat-Nya.
Thank to Pdt Zefanya Parwoto 🙏😇
Gys Gatot Banjarmasin