Sunday, February 21, 2016

LGBT -- "lagibete"

Hot topic ... LGBT;
In My Opinion
LGBT adalah fakta bin kenyataan yang memang ada dikehidupan sosial  sekarang ini, bagaimana kita menyikapinya itulah yang kita hadapi sekarang.

Saya setuju dengan pendapat pribadi Ev Priyanto saat persekutuan sabat kemarin:
Secara sosial kita punya etika dalam menjalin komunikasi dengan sesama manusia.... LGBT juga manusia - jadi, selama mereka masih dalam batas komunikasi wajar, kenapa kita harus mengacuhkan mereka? kita tetap bisa pegang etika berkomunikasi dengan mereka. Tapi adalah hak anda juga kalau anda menghindar.
Kalau kita dipakai Tuhan untuk memulihkan mereka(Tuhan maha mampu menjadikan), saat mereka menanyakan apa pendapat kita mengenai LGBT?, jangan takut memaparkan kebenaran! Karena kita beragama, pegangan kita adalah kitab suci dan kitab suci/Injil tidak membenarkan prilaku LGBT, 
* Allah menciptakan Adam dan Hawa (bukan Adam dan Ali kata Ahok atau Hawa dan Wati atau Adam menjadi Hawa)
* Adalah kekejian apabila lelaki bersetubuh dengan lelaki ; firman-Nya: Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian - Imamat 18:23, siapa tahu mereka bisa dipulihkan-Nya.


* Kalau sampai ada (organisasi) bait Allah(yang seharusnya berpegang teguh pada kebenaran kitab suci tapi berpaling merestui LGBT karena alasan prikemanusiaan), sebaiknya kita yang diberi-Nya nurani dan logika segera "uji" apakah bait Allah tsb masih layak kita datangi untuk bersekutu memuji dan bersyukur pada Allah? Jangan jangan itu adalah kesia -siaan ibadah kita seperti yang tertulis di Markus  7:6-8 Jawab-Nya kepada mereka:"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku . Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.  Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Walau kita tidak berhak menghakimi salah/sesat, karena firman-Nya menulis : Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. tapi tertulis juga di Matius  7:15-16 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu  yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala  yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka, Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?  

Jadi hendaknya kita jangan terjebak penampilan/bungkus dan ritual agamis berprikemanusiaan yang terlihat. Lihat dan amati, apakah prilaku dan perbuatan sesuai dengan perkenanan-Nya.

Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Semoga Roh Kudus senantiasa beserta kita dalam mendidik, membesarkan, mengarahkan jalan hidup anak cucu kita menghadapi tanda-tanda akhir jaman dan kita dibimbing-Nya sampai akhir sehingga kita layak menerima janji-Nya, keselamatan kekal. Amin


Monday, February 01, 2016

Fundamentalis, Radikal, Militan, Fanatik

 

Fundamentalis, Radikal, Militan, Fanatik......membacanya saja bisa menimbulkan aura negatif bukan? Apalagi mendengar/membaca berita-berita akhir-akhir ini, kata-kata diatas selalu dikaitkan dengan kekerasan. Karena terlalu fanatik ......masuk aliran radikal  ........ menjadi kaum fundamentalis yang militan...tambah ngeri lagi .....
Padahal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
          Fundamentalis adalah penganut gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner yang selalu merasa perlu kembali ke ajaran agama yang asli seperti yang tersurat di dalam kitab suci
          Radikal adalah secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip),
          Militan adalah bersemangat tinggi; penuh gairah; berhaluan keras
          Fanatik adalah  teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran.

Sebagai umat/jemaat suatu agama kita memang seharusnya
          * Fanatik, kuat memegang ajaran agama kita;
          * Militan, bersemangat tinggi terhadap ajaran agama kita dan penuh gairah memahami/menggali inti ajaran agama agar kita mengetahui dan dapat berjalan di "jalan" yang diperkenan-Nya; kita juga harus  
          * Radikal, memahami ajaran agama kita secara mendasar, berfondasi kuat dan
          * Fundamentalis, tentu  kita ingin pemuka-pemuka agama kita memegang teguh ajaran yang sesuai Kitab Suci atas ajaran yang disampaikannya kepada kita. Kalau mereka melencengkan ajaran Kitab Suci, masa kita diam saja menerima? Jadi orang buta menuntun orang buta dong....:)  

Semuanya kata-kata seram tersebut adalah okay-okay saja .... asal......Pemahaman kita akan TUHAN ...BENAR! bukan seadanya atau asal-asalan.

Tuhan kita itu bersifat aktif, Tuhan kita hidup .....TIDAK pasif/mati
Tuhan kita MAHA KUASA, MAHA MAMPU.....TIDAk perlu pertolongan/pembelaan kita. Siapakah kita yang merasa dan mau menjadi pembela Allah?
Kita, manusia.... mau percaya atau tidak percaya, bahkan kalaupun seluruh dunia tidak percaya dan tidak menyembah DIA, TUHAN tetap TUHAN, dengan ke Maha Kuasaan-Nya, DIA yang membela kita... bukan sebaliknya! Kita yang perlu TUHAN, bukan TUHAN yang perlu kita.......

Yohanes 15:16  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu...

Sebagai seorang fanatik, militan dan fundamentalis dan radikal (maunya :) .... kita memang wajib memberitakan kebenaran-Nya (Firman-Nya: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah  mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu  senantiasa sampai kepada akhir zaman. "...Matius 28:19-20 ..... tapi tidak harus gontok-gontokan,  memaksa bahkan membunuh yang tidak mau percaya!...ingat , TUHAN yang memilih siapa yang diperkenan-Nya! bukan kita yang memilih DIA, apalagi kita memaksa orang percaya kepada kita...siapakah kita??????

Fanatik TIDAK SAMA dengan Intoleransi
Fanatik itu HARUS! karena itu berkaitan dengan hubungan personal kita sebagai ciptaan kepada Penciptanya.

Toleransi yang diwajibkan adalah toleransi ANTAR UMAT beragama, bukan toleransi agama/kepercayaan....kalau toleransi dilakukan antar agama/kepercayaan...itu terlarang! jadilah itu ajaran sesat....mengambil apa yang disukai dan membuang apa yang membuat hidupnya terkekang, bahkan menjadikan dirinya wali Tuhan/nabi/rasul demi pemuasan nafsu, kesenangan dia.

Kemuliaan hanya bagi Dia, Tuhan yang empunya dunia dan isinya, termasuk kita.....
Terinspirasi dari kotbah Pdt Misael Liao.