Tuesday, April 15, 2008

Kawin?...Kenapa takut?

"Kapan kawin?..........maybe yes......maybe no.....maybe soon...maybe later.......

Jargon diatas tidak asing lagi bagi anak-anak cowok yang dalam hitungan masehi dianggap sudah cukup matang untuk berumah tangga
Entah apa sebabnya...menurut kacamata ku pemuda-pemuda jaman sekarang daya "fight" nya untuk berkomitmen membentuk rumah tangga agak berkurang.
Ada juga sih yang berani (aku punya banyak contoh kasus)...menikah umur 22 tahun,23 tahun....tapi dengan dukungan (moril dan finansial) dari orang tua.
Dengan kata lain, orang tuanya dah kebelet pengen punya cucu(hahaha),anaknya di jodohkan dan dijamin pengeluarannya.

Aku kurang setuju dengan cara diatas...dengan alasan:
Bagi si orangtua....sampai kapan kita(senior) dapat menikmati "kursi goyang" menikmati hasil jerih payah kita?,kalau kita tetap membiayai Rumah Tangga dan Keluarga baru yang terus tumbuh?
Bagi si anak....tunjangan/kemanjaan adalah sangat bertolak belakang dengan kemandirian yang menjadi tuntutan utama kalau memang mau jadi orang sukses(dalam keluarga dan karier/bisnis)

Tidak sedikit juga pemuda yang sudah cukup umur,sudah punya pacar,tapi ragu melangkah ke jenjang yang lanjut...alasannya ... belum mapan! "'Gimana  kasih makan pakai anak orang?" alasannya ketika ditanya .

Untuk para pemuda(yang merasa sudah menemukan tulang rusuknya) ,
ini tips-tips dari ku ,mudah-mudahan berguna....
1.Mantapkan pilihanmu...buka mata lebar-lebar atas kekurangan dan kelebihannya...dan....kau harus tutup mata kalau sudah menikah).
2.Ceritakan juga secara fair kelebihan dan kekuranganmu(menurut versi teman-teman dan keluarga dekatmu) kepada nya.
3.Satukan visi kedepan....life style yang kalian kehendaki di masa depan(karena anak perempuan jaman sekarang sudah tau dan mengerti tentang hak personal dan pengembangan diri,BEDA dengan jamanku dulu.....90% serah diri di "leading & formatting"  suami)
4.Kalau OKAY...melangkahlah dengan mantap ke altar/catatan sipil.
5.Masalah rejeki...serahkan semua kepadaNYA.Rejeki berdua pasti lebih baik dari sendiri,apalagi ber 3,ber 4 dan ber 5 (catatan...!!!  3,4 dan 5 adalah junior/juniorita...bukan other...woman /man)
(Aku dan Gun memulai hidup dengan kondisi "minus" bukan dari NOl lagi....Puji Tuhan ...sekarang aku dah merasa mulai duduk "dikursi goyang" walau sekali-sekali masih harus turun dan membantu mengontrol dan menginspeksi "motor" yang menunjang penerimaan kami :) .... tidak baik juga untuk kesehatan kalau terus-terusan duduk kan? ^_^

Yang paling penting:
Melangkahlah ke altar/catatan sipil dengan Satu Iman dan Niat Baik.
Tuhan pasti jaga dan limpahi kalian dengan berkatNYA.

Bagaimana?




 


15 comments:

Anonymous said...

Stuju ^_____^

Hidup dari minus????
Mungkin itu yang membuat pertalian Ie sama Iryong kokoh ,pondasinya betul2 kuat^^,
Ibarat emas, harus di bakar dulu, iya kan ie???
sepasang temen seperjuangan yang betul2 berjuang berdua (^^(^')

Iya jg sih, cari yang seiman kata pendeta Gilbert ^^,

Tapi kayanya kalo beda aliran jadi penghalang donk ie, "banget???"

Sanni said...

Gimana "bahtera" bisa lancar sampai tujuan ..kalo ada 2 nahkoda?

Anonymous said...

setjuu tannn!!! :D
rupa2nya jalan hidup tante sama kaya saya skarang ya...bukan dari NOL tp dari MInus hahaha (tdk ditunjang ortu) doakan saya spy saya bs seperti tantee yah!!! hihihi

GBU tannn!
-renz-

doc_wong said...

Hmmm, kalo dari sudut pandang laki-laki sih, merit itu perlu suatu tanggung jawab yang besar. Jadi pondasi emang mesti siap dan stabil dulu

Salam kenal

Sanni said...

to : doc_wong
salam kenal kembali...
Pondasi yang terpenting..pilihan sudah mantap,niat baik untuk membangun keluarga baru.
Ekonomi...asal mau berusaha...minta berkatNYA..rejeki ber 2 lebih baik dari sendiri.
Itu versi ku....dan dah terbukti ^_^

Sanni said...

to : Irenz..
Tante yakin...Irenz + Mike pasti lebih dari tante dan om....
Tuhan berkat i kalian selalu.

Anonymous said...

alow ie..
bole tau menurut ie sani *mapan* itu sesuatu yang bagaimana?

sebab terkadang sebagian besar orang merasa suatu kemapanan minimal mempunyai npwp ( sudah bekerja ) dan sebagian lainnya berpikir minimal sudah memiliki rumah dst.. istilah ini agak Blur...

(sedangkan menurut saya *mapan* lebih ke arah proses kedewasaan seseorang baik rohani maupun jasmani dah materi)

^ ^

Sanni said...

Mapan menurut iie?.. relatif!
Ada yang baru kerja dah merasa mapan.
Ada yang kerja,punya mobil,punya rumah tapi belum merasa mapan.
Dalam kontek topik blog iie... kalo dah cukup umur,punya pilihan mantap,punya niat baik dalam membina keluarga baru(menyanyangi dan melindungi istri dan anak)...kenapa harus takut ber komitmen?
Gimana?

Anonymous said...

hmm i see..
jadi dengan cukup umur,punya pilihan mantap,punya niat baik dalam membina keluarga baru
seharusnya sudah tidak takut untuk berkomitmen..
dan kemapanan adalah salah satu faktor pendukungnya..
gt yah ie? ^ ^

Anonymous said...

2 nahkoda beda tapi bisa aja sama tujuannya sama.
Walaupun sangat2 jarang terjadi.

Semoga aja iie Sanni dapet menantu yang baik dan tau diuntunk =>
Sayang ama mintuha dll.

YA semoga ko indra sm dian bisa kaya iie n iryong.

Segala sesuatu yang baik, harus di amini, ie
!!!!!

"Amin!!!"

Sanni said...

"YA semoga ko indra sm dian bisa kaya iie n iryong" ... salah tuh...incest dong...
indra dan dian dengan pasangannya hahahahaha
amin untuk semua yang bagus2,juga untuk mu....
Yang pasti...mertua sayang sama menantu-menantunya......

Anonymous said...

SALAH NULISNYA YACH!!!

Maksud aye sich ko indra n dian dgn yayangnya dewe2 ie...

Menantu juga sayang mentua2 nya kok ^-^

Anonymous said...

SALAH NULISNYA YACH!!!

Maksud aye sich ko indra n dian dgn yayangnya dewe2 ie...

Menantu juga sayang mintuha2 nya kok ^-^

Anonymous said...

setuju u/ ie ie
berkat itu akan mengikuti perjalanan hidup kita walaupun kita sudah berkeluarga (yg penting jangan lupa minta terus ke Bapa kita yg di Surga aja) daan berjalan dengan waktu akan kita per oleh kenyataan2 bahwa orang yg kita cintai bisa menjadi berkat tersendiri dan juga kehadiran anak membawa berkat yang tersendiri juga, jadi jangan kapok mo bikin anak yang sebanyak banyaknya ya :) Hayo sapa yang mo cooba blh di buktikan ini pasti benar lho (pengamatan dan penelitian dari kehidupan orang di sekitar yang sudah aku resapi sampai tetes terakhir hihihi)

jangan takut melangkah, karena orang yg kita sayangi akan menjadi motivasi kita dalam mencari dan mengisi pundi-pundi kita.

when there's a will there's a way
(kata2 kutipan terbaru dari siapa hayooo)^___^


jay

Sanni said...

**jangan takut melangkah, karena orang yg kita sayangi akan menjadi motivasi kita dalam mencari dan mengisi pundi-pundi kita.**

JEMPOL !!
jangan hanya meminta padaNYA,juga mengucap syukur atas berkatNYA yang sudah diterima.tul?