HIDUP adalah sebuah peperangan, selama kita hidup, peperangan(logika dan nurani ; kebutuhan dan keinginan) akan terus bergolak; jangan pernah punya pikiran sebagai orang yang percaya/beriman lalu masalah ngacir....Masalah kita perlukan untuk menguji level(lulus - naik tingkat or mandeqnya) keimanan kita. Musuh yang terbesar yang harus kita hadapi adalah (ego) diri kita sendiri!
Peperangan akan berakhir dengan berakhirnya kontrak hidup kita di dunia.
Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk MENGUSAHAKAN dan MEMELIHARA taman itu.
Ketika manusia pertama diciptakan Tuhan, dalam keadaan masih belum berdosa, ditempatkan di taman Eden yang serba tersedia...Tuhan perintahkan agar manusia mengusahakan(to work it) dan memelihara (to take care of it).... Pesan Tuhan jelas, jangan terlena karena serba tersedia, BEKERJA - membuat lebih dan PEDULI - menjaga.
Peperangannya.... rasa nyaman/semua tersedia vs perintah Allah/usahakan dan pelihara.
Kejadian 2:18-20 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang SEPADAN dengan dia." Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah SEGALA BINATANG HUTAN dan SEGALA BURUNG di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi BAGINYA SENDIRI ia TIDAK MENJUMPAI PENOLONG yang SEPADAN dengan dia.
Ketika Tuhan berfirman akan menjadikan penolong YANG SEPADAN untuk Adam, Tuhan tidak langsung menjadikan Hawa, malah membentuk segala BINATANG dan semua dibawa-Nya kepada Adam. Adam tidak langsung menolak(karena disorongi binatang untuk dipilih tapi tetap TAAT dan SETIA untuk memberi nama kepada semua binatang tsb....walau akhirnya Adam mengaku TIDAK MENJUMPAI PENOLONG yang SEPADAN seperti yang dijanjikan Tuhan.
Ketika Adam tetap PERCAYA pada janji Tuhan dan tidak ngeyel menuntut, melainkan pasrah saja ketika Tuhan membuatnya tidur(padahal Adam belum mendapatkan penolong yang sepadan), Allah menjadikan Hawa untuk Adam dan Adam menyambut kemenangan dengan mengucap :"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
PEMENANG adalah orang yang MAMPU MENGUASAI/MENGONTROL (reaksi) DIRI terhadap perlakuan orang sekitar/lingkungan.
Orang lain boleh menghina, mengecam, meremehkan kita, reaksi kita terhadap semua itu TERGANTUNG KITA! mau MARAH? TERHINA? DEPRESI? ACUH? EGP? atau DIBAWA KETAWA....semua KITA yang KENDALIKAN, semua terserah kita :)
Semoga kita dimampukan untuk mengembangkan hidup, berjalan bersama DIA didalam KEBENARAN-NYA! lalu memenangkan *peperangan* pribadi kita.
Imanuel
Monday, April 28, 2014
Saturday, April 19, 2014
Paskah
Makna paskah yg
sebenarnya adalah memperingati kematian Kristus;
1Korintus 11:23-26 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu,
telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia
diserahkan, mengambil roti; dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya;
Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku,
yang diserahkan bagi kamu; PERBUATLAH INI menjadi PERINGATAN AKAN AKU!"
Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan
oleh darah-Ku; PERBUATLAH INI, setiap kali kamu meminumnya, menjadi PERINGATAN
AKAN AKU!" Sebab
setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian
Tuhan sampai Ia datang…..
Kaitan yang pasti adalah “Tubuh Yesus”(roti yang tidak
beragi) dan “Darah Yesus”(air buah anggur)….dan perintah-Nya…perbuat itu(Perjamuan
Kudus) menjadi peringatan akan(kematian) Yesus.
Lalu, dimana kaitan
paskah dengan telor dan kelinci seperti banyak orang lakukan sekarang
ini?
Tradisi?
Yesus berkata: " Perintah Allah
kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia; Sungguh pandai kamu
mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu
sendiri"(Markus 7:8-9)
Waspada dan uji selalu ajaran yang kita terima, Rasul Pauluspun memberi peringatan: "Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa MEREKA SUNGGUH-SUNGGUH GIAT UNTUK ALLAH, tetapi TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.(Roma 10:1-3)
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,...Yesaya 29:13
Kesempurnaan iman harus tetap kita usahakan agar saat kita "pulang" kita dikenal, diakui dan layak menerima janji-Nya...keselamatan kekal dirumah-Nya karena Yesus berkata: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia YANG MELAKUKAN kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" "Setiap orang YANG MENDENGAR PERKATAAN-KU INI DAN MELAKUKANNYA, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.(Matius 7:21-24)
Semoga kita dimampukan untuk tetap setia dan
akhirnya layak menerima janji keselamatan yang dijanjikan-Nya. Haleluya!
Happy Sabbath
Day…
Sunday, April 13, 2014
Good luck Son! GOD bless.
Jumat, 11 April 2014, selesai kebaktian sabat awal, saya, hubby, sdr Ayung, sdri Helen, sdri Inge diminta Pdt Dede kembali ke aula untuk menyaksikan pelatihan pelayan mimbar/penyampai firman amatir.
Indra tampil pertama. Setelah "ehem", mengucap dalam nama Tuhan Yesus, Indra mulai pelatihannya....
Indra memulai dengan mengambil nas alkitab Yesaya 41:10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan....lalu Indra mengaitkan dengan pengalamanan perjalanan kami berempat ke Yerusalem, bagaimana kita diajak mendaki ke Gunung Sinai pada hari kedua, pada tengah malam dimana seharusnya kita enak-enak tidur; mendaki dalam kegelapan.
Memulai perjalanan dengan naik onta(kalau beruntung) atau jalan kaki(kehabisan onta); naik ontapun tidak merupakan pekerjaan mudah, "wangi " onta dan kita harus menaruh kepercayaan kepada sipemilik onta dalam membimbing perjalanan ontanya.
Dalam perjalanan menuju puncak, ada tempat persinggahan dimana kita bisa istirahat dan kalau orang lokal disana ditanya, jawabnya pasti:"sudah dekat", padahal perjalanan masih panjang.
Bahkan pada persinggahan terakhir sebelum puncak, masih ada anak tangga yang tingginya tidak beraturan yang harus dijalani.....dimana masih terdapat ada orang yang memutuskan berhenti/stop sampai disana, tidak lagi ikut mencapai puncak.
Turun dari puncakpun ternyata bukan perjalanan yang gampang, setelah kita melihat bagaimana kondisi gunung dan tangga yang kita daki kemarin malam, takkan mau kita daki kalau kita tahu/melihat nya di awal.
Indra mengaitkan dengan perjalanan kehidupan dan juga bergereja(antar jemaat - tempat persinggahan=gereja, dimana kita antar jemaat bisa saling menguatkan, memberi support untuk tetap bertahan menggapai tujuan akhir..Rumah Bapa kita)
Lama tampil nya 14,5 menit....padahal yang diminta hanya 10 menit.
Selesai Indra, sdri Helen tampil.
Setelah keduanya, lalu Pdt Dede evaluasi:
Bahan yang disampaikan Indra bisa jadi bahan kotbah dengan durasi 35-40 menit, dengan pemecahan segmen..
* Memulai perjalanan dengan naik onta dan jalan kaki, Allah beri kemudahan dan juga ijinkan terjadi kesulitan dalam kehidupan kita
* Kepada pembimbing onta saja kita menaruh kepercayaan atas keselamatan kita, kenapa kepada Tuhan kita bisa ragu?
* Tempat persinggahan: sesuai dengan penjabaran Indra, tempat banyak pertanyaan diajukan dan tempat dimana kita bisa memperoleh penguatan.
* Puncak Sinai sudah dekat/sudah terlihat, tetap butuh perjuangan untuk mencapainya. Jangan sampai kita berhenti/menyerah saat puncak kehidupan hampir kita raih.
* Tidak ada batasan umur untuk mendaki G Sinai, semua orang bisa meraih puncak, semua punya kesempatan yang sama untuk meraih puncak, keputusan terletak di diri manusia kita masing-masing, mau tetap berusaha atau menyerah.
Sebagai penutup, Pdt Dede bilang...minggu depan latihan dengan jangka waktu 12 menit, "Saya akan pegang bel, begitu 12 menit saya bunyikan bel, anda punya waktu 1 menit untuk menutupnya, kalau tetap lebih, saya akan bunyikan bel berulang-ulang...ting a ling a ling :D)
Harus bisa membatasi diri/penguasaan diri, ( mom: jangan ngelindur seenak dewe....bukannya firman yang disampaikan tumbuh didalam hati, bisa bisa semua hanya JJS, masuk telinga kiri keluar telinga kanan jemaat sambil tengak tengok jam tangan....:)
Good luck Son....tetap mohon bimbingan Roh Kudus atas kesiapan dan kelayakkan engkau dipakai sebagai pelayan-Nya.
Di Gereja Yesus Sejati, penyampai firman adalah benar-benar pelayan, yang melayani mimbar sebagai penyampai kebenaran firman, modal utama: Bimbingan dan tuntunan Roh Kudus.
Hamba Tuhan pun bukan manusia 1/2 dewa, bukan pemilik gereja yang menerima semua persembahan jemaatnya. Kebutuhan rumah tangga para hamba Tuhan di support oleh Majelis Pusat yang didapat dari iuran dan persembahan gereja-gereja cabang dan jemaat.
Terima kasih banyak kepada hamba-hamba Tuhan yang mau dan berdedikasi tinggi memberi pengertian dan menuntun kami kepada kebenaran yang sejati. Semoga kita semua dimampukan untuk tetap setia sampai garis akhir....amin
Ps
Pada saat Indra latihan di belakang mimbar, ponakannya di Surabaya(baby William) berada di ruang bedah dokter bedah anak, di sunat... :)
Puji Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)