Hari
ketujuh adalah hari perhentian tertulis dalam Kitab Kejadian 2:2-3 Ketika Allah
pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh
dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena
pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu.
Saat itu belum
ada Hukum Taurat. Jelas bahwa Allah sendiri yang menyatakan bahwa hari ketujuh
adalah hari peristirahatan/hari perhentian
Kapan Allah
menetapkan hari sabat?
Saat bangsa
Israel berada dipadang gurun, Tuhan sendiri menurunkan roti dari langit, bangsa
Israel tinggal memungutnya setiap pagi dan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing, tidak lebih karena kalau lebih, keesokan harinya akan membusuk
dan berulat….Tiap pagi selama 6 hari, dan pada hari keenam bangsa Israel boleh
memungut 2x lipat karena pada hari ketujuh, tidak turun lagi roti dari langit.
Keluaran
16:21,22,26 dan 27 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu. Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti
itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan
datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa. Enam hari
lamanya kamu memungutnya, tetapi pada
hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
Dan
mereka melakukan/diperlakukan Allah demikian(hari keenam memungut 2xlipat dan
besoknya tidak ada lagi roti yang turun, mereka memakan roti yang mereka pungut
kemarin yang tidak rusak seperti kalau mereka pungut pada hari yang lain)….selama 40(empat puluh) tahun.(Keluaran
16 :35 Orang
Israel makan manna empat puluh tahun lamanya,
sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba
di perbatasan tanah Kanaan.) 40 tahun = 40x52 minggu = 2.080 minggu, tentu
mereka SANGAT PASTI mengenal, menghitung tentang hari ketujuh/Hari Sabat.
Jadi, Allah
sudah menginspirasi tentang hari perhentian dalam masa penciptaan-Nya, jauh
sebelum diberlakukannya hukum Taurat oleh bangsa Yahudi.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat(Keluaran
20:8) adalah perintah-Nya, bukan hukum Taurat
Semoga kita dimampukan untuk bisa
menjalankan perintah-Nya sesimple bangsa Israel dulu memungut manna 2x lipat
pada hari keenam dan beristirahat pada hari ketujuh.
Sebagai
tambahan, asal nama-nama hari:
Ahad = hari kesatu; Istnaan
= isnin= Senin = hari kedua; Tsalaatsah = selasa = hari ketiga; Arba'ah= arba =
Rabu = hari keempat; Khomsah = kamis = hari kelima; Jumu’ah = Jumat = hari keenam
dan As’sabt = Sabat = Sabtu = hari ketujuh