Hot topic ... LGBT;
In My Opinion
LGBT adalah fakta bin kenyataan yang memang ada dikehidupan sosial sekarang ini, bagaimana kita menyikapinya itulah yang kita hadapi sekarang.
In My Opinion
LGBT adalah fakta bin kenyataan yang memang ada dikehidupan sosial sekarang ini, bagaimana kita menyikapinya itulah yang kita hadapi sekarang.
Saya setuju dengan pendapat pribadi Ev Priyanto saat persekutuan sabat kemarin:
Secara sosial kita punya etika dalam menjalin komunikasi dengan sesama manusia.... LGBT juga manusia - jadi, selama mereka masih dalam batas komunikasi wajar, kenapa kita harus mengacuhkan mereka? kita tetap bisa pegang etika berkomunikasi dengan mereka. Tapi adalah hak anda juga kalau anda menghindar.
Kalau kita dipakai Tuhan untuk memulihkan mereka(Tuhan maha mampu menjadikan), saat mereka menanyakan apa pendapat kita mengenai LGBT?, jangan takut memaparkan kebenaran! Karena kita beragama, pegangan kita adalah kitab suci dan kitab suci/Injil tidak membenarkan prilaku LGBT,
* Allah menciptakan Adam dan Hawa (bukan Adam dan Ali kata Ahok atau Hawa dan Wati atau Adam menjadi Hawa)
* Adalah kekejian apabila lelaki bersetubuh dengan lelaki ; firman-Nya: Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian - Imamat 18:23, siapa tahu mereka bisa dipulihkan-Nya.
* Kalau sampai ada (organisasi) bait Allah(yang seharusnya berpegang
teguh pada kebenaran kitab suci tapi berpaling merestui LGBT karena alasan
prikemanusiaan), sebaiknya kita yang diberi-Nya nurani dan logika segera
"uji" apakah bait Allah tsb masih layak kita datangi untuk bersekutu
memuji dan bersyukur pada Allah? Jangan jangan itu adalah kesia -siaan ibadah
kita seperti yang tertulis di Markus 7:6-8 Jawab-Nya kepada
mereka:"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai
orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku . Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan
untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Walau kita tidak berhak menghakimi salah/sesat, karena
firman-Nya menulis : Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi,
supaya kamu tidak dihakimi. tapi tertulis juga di Matius 7:15-16 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas. Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka, Dapatkah orang memetik buah anggur
dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Jadi hendaknya
kita jangan terjebak penampilan/bungkus dan ritual agamis berprikemanusiaan yang
terlihat. Lihat dan amati, apakah prilaku dan perbuatan sesuai dengan
perkenanan-Nya.
Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan ,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Semoga Roh Kudus senantiasa beserta kita dalam mendidik, membesarkan, mengarahkan jalan hidup anak cucu kita menghadapi tanda-tanda akhir jaman dan kita dibimbing-Nya sampai akhir sehingga
kita layak menerima janji-Nya, keselamatan kekal. Amin