Fundamentalis, Radikal, Militan, Fanatik......membacanya saja bisa menimbulkan aura negatif bukan? Apalagi mendengar/membaca berita-berita akhir-akhir ini, kata-kata diatas selalu dikaitkan dengan kekerasan. Karena terlalu fanatik ......masuk aliran radikal ........ menjadi kaum fundamentalis yang militan...tambah ngeri lagi .....
Padahal menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia:
Fundamentalis adalah penganut gerakan
keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner yang selalu merasa perlu kembali
ke ajaran agama yang asli seperti yang tersurat di dalam kitab suci
Radikal adalah secara mendasar
(sampai kepada hal yang prinsip),
Militan
adalah bersemangat
tinggi; penuh gairah; berhaluan keras
Fanatik adalah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap
ajaran.
Sebagai
umat/jemaat suatu agama kita memang seharusnya
* Fanatik, kuat memegang ajaran agama
kita;
* Militan, bersemangat tinggi terhadap
ajaran agama kita dan penuh gairah memahami/menggali inti ajaran agama agar
kita mengetahui dan dapat berjalan di "jalan" yang diperkenan-Nya;
kita juga harus
* Radikal, memahami ajaran agama kita
secara mendasar, berfondasi kuat dan
* Fundamentalis, tentu kita ingin pemuka-pemuka agama kita memegang
teguh ajaran yang sesuai Kitab Suci atas ajaran yang disampaikannya kepada kita.
Kalau mereka melencengkan ajaran Kitab Suci, masa kita diam saja menerima? Jadi
orang buta menuntun orang buta dong....:)
Semuanya
kata-kata seram tersebut adalah okay-okay saja .... asal......Pemahaman kita
akan TUHAN ...BENAR! bukan seadanya atau asal-asalan.
Tuhan
kita itu bersifat aktif, Tuhan kita hidup .....TIDAK pasif/mati
Tuhan
kita MAHA KUASA, MAHA MAMPU.....TIDAk perlu pertolongan/pembelaan kita.
Siapakah kita yang merasa dan mau menjadi pembela Allah?
Kita, manusia....
mau percaya atau tidak percaya, bahkan kalaupun seluruh dunia tidak percaya dan
tidak menyembah DIA, TUHAN tetap TUHAN, dengan ke Maha Kuasaan-Nya, DIA yang
membela kita... bukan sebaliknya! Kita yang perlu TUHAN, bukan TUHAN yang perlu
kita.......
Yohanes
15:16 Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu...
Sebagai seorang fanatik, militan dan fundamentalis dan radikal (maunya
:) .... kita memang wajib memberitakan kebenaran-Nya (Firman-Nya: Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman. "...Matius 28:19-20 ..... tapi tidak harus gontok-gontokan,
memaksa bahkan membunuh yang tidak mau
percaya!...ingat , TUHAN yang memilih siapa yang diperkenan-Nya! bukan kita
yang memilih DIA, apalagi kita memaksa orang percaya kepada kita...siapakah
kita??????
Fanatik TIDAK SAMA dengan Intoleransi
Fanatik itu HARUS! karena itu berkaitan dengan hubungan personal
kita sebagai ciptaan kepada Penciptanya.
Toleransi yang diwajibkan adalah toleransi ANTAR UMAT beragama,
bukan toleransi agama/kepercayaan....kalau toleransi dilakukan antar
agama/kepercayaan...itu terlarang! jadilah itu ajaran sesat....mengambil apa
yang disukai dan membuang apa yang membuat hidupnya terkekang, bahkan
menjadikan dirinya wali Tuhan/nabi/rasul demi pemuasan nafsu, kesenangan dia.
Kemuliaan hanya bagi Dia, Tuhan yang empunya dunia dan isinya,
termasuk kita.....
Terinspirasi dari kotbah Pdt Misael Liao.
No comments:
Post a Comment