Monday, April 18, 2016

BANGSA ISRAEL BANGSA PILIHAN, BANGSA LAIN?


 Bangsa Israel adalah umat pilihan, itu bukan kata aku tapi kata Injil.
"Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya....Ulangan 7:6

"Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.... Yehezkiel 36:24

Allah tak pernah ingkar janji....Allah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, selama 40 tahun Allah sabar atas segala keluh kesah bangsa Israel dibawah pimpinan Musa.

Ulangan 8:2,4 : Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak......... Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.... (Ini bukti Allah menyertai perjalanan mereka, bukan hanya pakaian yang tidak buruk, kaki tidak bengkak tapi Allah juga sediakan makan dan minum, tiang awan yang melindungi dari terik gurun disiang hari dan tiang api yang menerangi dan menghangatkan mereka dimalam hari). Kurang apa lagi? begitu kasihnya Allah kepada bangsa Israel. Allahpun telah nyatakan cara bagaimana agar Dia berkenan....ayat 6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia......

Bangsa Israel tahu dan merasakan langsung penyertaan Allah tapi bangsa Israel tidak bersyukur atas semua itu, berkeluh kesah dan memberontak, tidak hanya rakyat biasa bahkan Musa dan Harun juga(pelajaran.... walaupun Musa dipilih jadi pemimpin tapi Musa tidak diperkenankan masuk tanah Kanaan karena tidak taat pada Allah.... siapun bisa seperti Musa, jadi selalulah waspada)....

Ketidaktaatan Musa tertulis di Alkitab,
Bilangan 20:8-11 "Ambillah tongkatmu   itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu  supaya diberi airnya;  demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."  Lalu Musa mengambil tongkat  itu dari hadapan  TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.  Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan  jemaah itu di depan bukit batu   itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami(merasa kekuatan sendiri bukan kekuatan Allah) harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali(perintah Tuhan hanya "katakanlah"), maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum

Sebagai "upah" kedegilan Musa....Musa tidak diperkenankan masuk ketanah perjanjian, ...ayat 12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku  di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri  yang akan Kuberikan kepada mereka.

Kitab Amos juga mencatat, walaupun bangsa Israel adalah bangsa yang dikenal dan dikasihi Allah, tapi Allah tetap menghukum mereka tak kala mereka bersalah, sama seperti orang tua yang menghukum anak dalam rangka mendisiplinkan mereka, memberi pendidikan yang baik kepada anak mereka.
"Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu,  hai orang Israel, tentang segenap kaum   yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir,  bunyinya:  "Hanya kamu yang Kukenal  dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum  kamu karena segala kesalahanmu....Amos 3:1-2

Dalam kehidupan ini, kita bisa diibaratkan bangsa Israel yang sedang melakukan perjalanan di padang gurun, terbentang luas, tak ada tempat sembunyi, tak ada jalan pintas, satu-satunya jalan hanya bisa percaya dan sadar pada pimpinan Tuhan dengan taat dan setia melakukan perintah serta menjauhi larangan-Nya? ataukah kita merasa PD dengan kukuatan dan kekuasaan kita sendiri, seperti yang Musa lakukan?

Beda lagi dengan bangsa Filistin
1 Samuel 5:1-5  Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.  Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.  Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh  dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal  dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.  Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu  rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini




Mereka tahu bahwa Allah Israel ada dan berkuasa daripada allah Dagon mereka, tapi bukannya mereka berbalik menyembah Allah yang berkuasa, mereka malah focus pada kutuknya dan menjauhkan Allah yang nyata kuasanya.( 1 Samuel 5:7  Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita." ....(ayat 11: Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja   kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat:

 ...Dan masih berspekulasi atas kuasa Allah, 1 Samuel 6:7-9 Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk,  pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi.  Kemudian ambillah tabut TUHAN, muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda emas, yang harus kamu bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu peti di sisinya. Dan biarkanlah tabut itu pergi.  Perhatikanlah: apabila tabut itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes, maka Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada kita." 
Baca lengkap 1 samuel 5, 6 dan 7. 

Kita bisa juga seperti Bangsa Filistin, sudah tahu menyembah yang salah, ada Allah yang lebih kuasa tapi tetap kukuh  bertahan pada yang salah, dengan alasan "sudah dari sononya, sudah tradisi, sudah nyaman"

PS
Tabut jaman dulu adalah gambaran kehadiran Tuhan ditengah umat-Nya,
jaman sekarang tabut adalah Tuhan Yesus sendiri, kematian Tuhan Yesus menggenapi nubuat tsb (baca Ibrani 9). Tabut yang asli sudah ada di surga (Wahyu 11:19    Maka terbukalah Bait Suci   Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya  di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh  dan gempa bumi dan hujan es lebat).

Allah telah berjanji memberi Roh Penolong bagi kita, biarkan Dia bertahta dihati kita, memimpin dan menyertaui kita selalu.
Yohanes 14:26  tetapi Penghibur,  yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu l kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Ibrani 8:10 "Maka inilah perjanjian  yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati   mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

So...jaga dan pelihara akal budi dan hati nurani kita...jangan "gadaikan apalagi melenyapkan" hanya karena kuasa dan harta.




No comments: