Bangsa Israel adalah umat pilihan, itu bukan kata aku tapi kata Injil.
"Sebab
engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh
TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat
kesayangan-Nya....Ulangan 7:6
"Aku
akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua
negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.... Yehezkiel 36:24
Allah
tak pernah ingkar janji....Allah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan
di Mesir, selama 40 tahun Allah sabar atas segala keluh kesah bangsa Israel
dibawah pimpinan Musa.
Ulangan
8:2,4 : Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN,
Allahmu, di padang gurun selama
empat puluh tahun ini
dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang
ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau
tidak......... Pakaianmu
tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama
empat puluh tahun ini.... (Ini bukti Allah menyertai perjalanan mereka,
bukan hanya pakaian yang tidak buruk, kaki tidak bengkak tapi Allah juga
sediakan makan dan minum, tiang awan yang melindungi dari terik gurun disiang
hari dan tiang api yang menerangi dan menghangatkan mereka dimalam hari).
Kurang apa lagi? begitu kasihnya Allah kepada bangsa Israel. Allahpun telah
nyatakan cara bagaimana agar Dia berkenan....ayat 6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada
perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
dengan takut akan Dia......
Bangsa
Israel tahu dan merasakan langsung penyertaan Allah tapi bangsa Israel tidak
bersyukur atas semua itu, berkeluh kesah dan memberontak, tidak hanya rakyat
biasa bahkan Musa dan Harun juga(pelajaran.... walaupun Musa dipilih jadi
pemimpin tapi Musa tidak diperkenankan masuk tanah Kanaan karena tidak taat
pada Allah.... siapun bisa seperti Musa, jadi selalulah waspada)....
Ketidaktaatan
Musa tertulis di Alkitab,
Bilangan
20:8-11 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu,
harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu
itu supaya
diberi airnya; demikianlah
engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat
itu serta ternaknya." Lalu
Musa mengambil tongkat itu
dari hadapan TUHAN,
seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. Ketika
Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah
itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka:
"Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami(merasa kekuatan
sendiri bukan kekuatan Allah) harus
mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Sesudah itu Musa mengangkat tangannya,
lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua
kali(perintah Tuhan hanya "katakanlah"), maka keluarlah banyak
air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum
Sebagai "upah"
kedegilan Musa....Musa tidak diperkenankan masuk ketanah perjanjian, ...ayat 12
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya
kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di
depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu
tidak akan membawa jemaah
ini masuk ke negeri yang
akan Kuberikan kepada mereka.
Kitab Amos juga mencatat,
walaupun bangsa Israel adalah bangsa yang dikenal dan dikasihi Allah, tapi
Allah tetap menghukum mereka tak kala mereka bersalah, sama seperti orang tua
yang menghukum anak dalam rangka mendisiplinkan mereka, memberi pendidikan yang
baik kepada anak mereka.
"Dengarlah firman
ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai
orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari
tanah Mesir, bunyinya: "Hanya kamu yang
Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab
itu Aku akan menghukum kamu karena segala
kesalahanmu....Amos 3:1-2
Dalam kehidupan ini, kita
bisa diibaratkan bangsa Israel yang sedang melakukan perjalanan di padang
gurun, terbentang luas, tak ada tempat sembunyi, tak ada jalan pintas,
satu-satunya jalan hanya bisa percaya dan sadar pada pimpinan Tuhan dengan taat
dan setia melakukan perintah serta menjauhi larangan-Nya? ataukah kita merasa
PD dengan kukuatan dan kekuasaan kita sendiri, seperti yang Musa lakukan?
Beda lagi dengan bangsa
Filistin
Bangsa Filistin mengakui
kebesaran Allah Israel
yang dilambangkan dengan Tabut Allah dibandingkan allah mereka (allah Dagon) ..
1 Samuel 5:1-5 Sesudah orang
Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke
Asdod. Orang Filistin mengambil tabut Allah itu,
dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. Ketika
orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon
terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN;
lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. Tetapi
ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh
dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua
belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang
pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. Itulah sebabnya
para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak
ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini
Mereka tahu bahwa Allah
Israel ada dan berkuasa daripada allah Dagon mereka, tapi bukannya mereka
berbalik menyembah Allah yang berkuasa, mereka malah focus pada kutuknya dan
menjauhkan Allah yang nyata kuasanya.( 1 Samuel 5:7 Ketika dilihat orang-orang
Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak
boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon,
allah kita." ....(ayat 11: Sebab itu mereka memanggil berkumpul
semua raja kota
orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu;
biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa
kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan
orang-orang di sana dengan sangat berat:
...Dan masih berspekulasi atas kuasa Allah, 1
Samuel 6:7-9 Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang
menyusui, yang belum pernah kena kuk, pasanglah
kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah,
supaya jangan mengikutinya lagi. Kemudian
ambillah tabut TUHAN, muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda
emas, yang harus kamu bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu
peti di sisinya. Dan biarkanlah tabut itu pergi. Perhatikanlah: apabila tabut
itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes, maka Dialah itu yang telah
mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita
mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada
kita."
Baca lengkap 1 samuel 5, 6
dan 7.
Kita bisa juga seperti Bangsa
Filistin, sudah tahu menyembah yang salah, ada Allah yang lebih kuasa tapi
tetap kukuh bertahan pada yang salah, dengan alasan "sudah dari
sononya, sudah tradisi, sudah nyaman"
PS
Tabut jaman dulu adalah gambaran
kehadiran Tuhan ditengah umat-Nya,
jaman sekarang tabut adalah Tuhan
Yesus sendiri, kematian Tuhan Yesus menggenapi nubuat tsb (baca Ibrani 9).
Tabut yang asli sudah ada di surga (Wahyu 11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan
kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di
dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan
hujan es lebat).
Allah telah berjanji
memberi Roh Penolong bagi kita, biarkan Dia bertahta dihati kita, memimpin dan
menyertaui kita selalu.
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu l kepadamu
dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Ibrani 8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu
itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka,
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
So...jaga dan pelihara
akal budi dan hati nurani kita...jangan "gadaikan apalagi
melenyapkan" hanya karena kuasa dan harta.
No comments:
Post a Comment