Monday, May 22, 2017
Kriminalisasi "ulama" ; "ulamakan" kriminal
Tgl 11-16 Mei kami alumni SMAK81 reunian Jogja Semarang, pagi sebelum mulai naik turun bus kuping tetap terpasang mendengarkan beritaTV dan terus terang hanya percaya pada 2 saluran...Metro TV dan Kompas TV......duluuu ada 1 lagi, tapi sekarang sudah ikut-ikutan longgar berita padat sinetron :) sempat masuk kuping seorang narsum bilang : " Jangan kriminalkan ulama! tapi jangan juga meng"ulama"kan kriminal! --- pas!
In My Opinion
Kalau seorang ulama/pemuka agama/pemimpin umat/petinggi rohani sudah sah divonis bersalah, baik itu perdata apalagi pidana oleh hukum negara/dunia.....masih pantaskah mereka disebut ulama/pendeta/pemimpin rohani? masih pantaskah mereka memegang amanat jabatan rohani?
Bersalah bisa karena:
** Masalah materi/keuangan/harta/penyalahgunaan jabatan(korupsi),
** Berselingkuh, tidak setia pada istri masa mudanya....Firman-Nya: Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan Ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap istri dari masa mudanya.(Maleakhi 2:15)
"Istri dari masa muda" - yang berjalan bersama dari titik "start" kehidupan keluarga, yang berjuang bersama membangun fondasi kehidupan -- masakan tega hati, begitu "rumah mewah" sudah berdiri lalu berpaling ke"rumah tetangga" atau ke"jalanan"?
Jadi ingat - dulu ada yang selalu menyerukan agar selalu "menjaga hati", eh dia malah mencoba-coba kelain hati/mencederai hati istri masa mudanya....ternyata akhirnya harus mengakui bahwa dia khilaf dan balik lagi keistri perdana.
** Angkuh, congkak, tinggi hati karena materi dan kekuasaan/jabatan, padahal Tuhan mengajarkan untuk selalu rendah hati, hidup secukupnya dan menjadi saluran berkat bagi sesama! bukan sebagai pengumpul harta/materi dan menjadi sombong karenanya.
Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati menerima pujian - Amsal 29:23
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan - Amsal 18;12
Amsal 22:4 .. Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan - kenapa kita tidak berusaha sekuat tenaga untuk rendah hati(tulus) karena ganjaran atas itu adalah yang kita cari didunia ini!!!
Orang salah bisa bertobat - YA!! , tapi kita juga harus jeli, jangan kita terperangkap dengan kata-kata tobat tapi prilaku mereka(yang akan kita jadikan panutan) sebaliknya! aka tetap sama atau bahkan lebih angkuh karena menutupi aib yang telah mereka terima.
Tuhan ciptakan kita secara special, unik, tidak dengan "copas", bahkan pada kasus orang kembar.
Keselamatan adalah urusan pribadi per pribadi bukan massa atau golongan.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, - Roma 2:6
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. - Wahyu 22:12
Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada didalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuaannya. - Wahyu 20:13
Jangan pernah merasa "berani, pasti kesorga" karena massa besar/golongan; tetap berusaha mencari perkenanan Tuhan karena akhir "kontrak hidup" kita tidak ada hitam putihnya, bisa dipanggil-Nya kapan saja dan itu pasti!!
so -- be smart - ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik - 1 Tesalonika 5;21
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment