Matius 22:21 ............. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar
apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu
berikan kepada Allah.”
Sebagai Warga Negara
Indonesia(dimana kita diijinkan-Nya menikmati kehidupan duniawi), kita dituntut
patuh dan taat bayar pajak, karena kita tidak ingin berurusan dengan
orang-orang/instansi pajak kalau kita lalai atau main-main dengan setoran pajak
kita bukan? dengan kata lain, kita takut kepada orang/instansi pajak, lalu kita
taat dan patuh pada kewajiban kita membayar pajak.
Bagaimana dengan kewajiban
kita kepada Sang Empunya Berkat? Tuhan kita, Pencipta dan empunya segala
termasuk kehidupan kita? Tidakkah seharusnya kita lebih taat dan patuh?
Maleakhi 3:10 Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan
makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Tuhan berjanji akan membukakan tingkap-tingkap langit dan
mencurahkan berkat sampai berkelimpahan kalau kita patuh dan taat pada
perintah-Nya, membawa persembahan persepuluhan ke perbendaharaan rumah-Nya.
Ps ..Ingat, ke perbendaharaan rumah-Nya! bukan untuk kemewahan
hamba-Nya, apalagi dipakai sebagai alat iming-iming kalau kita pengikut Yesus
kita akan selalu diberkati-Nya berlimpah.
Simak apa yang dikatakan Yesus;
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.(Markus
8:34) ----- BUKAN "Siapa yang mengikut Aku, pasti diberkati"
Persembahan persepuluhan digunakan untuk kesejahteraan hamba-hamba
Tuhan, YA! karena mereka focus melayani kita, para jemaat; mereka tidak
berbisnis/berniaga/berkarier untuk menafkahi keluarga, selain itu juga , yang
lebih penting adalah untuk pemberitaan Injil, memberitakan keselamatan-Nya,
bukan hanya bagi orang kota tapi juga bagi orang-orang dipelosok-pelosok. Bukan
untuk kemewahan para pelayan-Nya apalagi menjadi rebutan/pemecah hubungan
keluarga/antar jemaat. Itu pasti bukan yang diperkenan-Nya!
Apa saja kewajiban kita sebagai bakal "Warga Sorga"? Hiduplah sesuai dengan perkenanan-Nya dan
apabila kita peroleh itu,
* Pujilah Tuhan, atas
segala yang kita peroleh dan nikmati, beri kemuliaan bagi nama-Nya.
Sebab segala sesuatu adalah dari
Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!....Roma
11:36
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil....Yohanes
3:30
Jangan mencuri kemuliaan Allah,
merasa semua berkat dan kenikmatan yang didapatkan karena usaha diri
sendiri.....ngeri akibatnya kalau Tuhan murka.
Alkitab memberi contoh, seperti
Raja Nebukadnezar yang berbangga diri atas kerajaan Babel, Allah murka dan
menegurnya,selama tujuh masa Raja Nebukadnezar menjadi seperti lembu, makan
rumput dan hidup di padang, sebelum akhirnya ia bertobat kembali memuji Allah
dan Allahpun berkenan mengembalikan kekuasaan dan kemasyurannya....Daniel
4:29-33
* Berikan keahlian kita bagi Allah
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa
ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang
yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin....
Pengkotbah 2:26
Kalau Tuhan berkenan kepada kita, tidak mustahil berkat yang
dihimpun /dikumpulkan orang lain akan diberikan-Nya kepada kita. Amin....:)
* Berikanlah kepunyaan kita
bagi kemuliaan-Nya
Mazmur 50:10-12 sebab
punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal
segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak
usah Kukatakan kepadamu, SEBAB
PUNYA-KULAH DUNIA DAN
SEGALA ISINYA.
Jelas bahwa harta dan segala yang kita miliki sekarang adalah
titipan-Nya, kita hanyalah "pengelola". Bukan juga berarti kita boleh
sembrono menghambur-hamburkan dengan alasan bukan milik kita! jadilah pengelola
yang baik, jangan merasa menjadi pemilik lalu merasa kuasa dan sombong!
Dalam hal menjadi "pengelola" yang benar, firman-Nya
menulis:
2 korintus 9:7-8 "Hendaklah
masing-masing memberikan menurut
kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab
Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya
kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di
dalam pelbagai kebajikan.
AMIN
No comments:
Post a Comment