Sunday, January 24, 2016

WNI vs WS(Warga Sorga) - Pajak vs Persepuluhan

Matius 22:21  ............. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Sebagai Warga Negara Indonesia(dimana kita diijinkan-Nya menikmati kehidupan duniawi), kita dituntut patuh dan taat bayar pajak, karena kita tidak ingin berurusan dengan orang-orang/instansi pajak kalau kita lalai atau main-main dengan setoran pajak kita bukan? dengan kata lain, kita takut kepada orang/instansi pajak, lalu kita taat dan patuh pada kewajiban kita membayar pajak.

Bagaimana dengan kewajiban kita kepada Sang Empunya Berkat? Tuhan kita, Pencipta dan empunya segala termasuk kehidupan kita? Tidakkah seharusnya  kita lebih taat dan patuh?

Maleakhi 3:10  Bawalah seluruh persembahan persepuluhan  itu ke dalam rumah perbendaharaan,  supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap  langit dan mencurahkan  berkat  kepadamu  sampai berkelimpahan.

Tuhan berjanji akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan kalau kita patuh dan taat pada perintah-Nya, membawa persembahan persepuluhan ke perbendaharaan rumah-Nya.
Ps ..Ingat, ke perbendaharaan rumah-Nya! bukan untuk kemewahan hamba-Nya, apalagi dipakai sebagai alat iming-iming kalau kita pengikut Yesus kita akan selalu diberkati-Nya berlimpah.
Simak apa yang dikatakan Yesus;
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya  dan mengikut Aku.(Markus 8:34) ----- BUKAN "Siapa yang mengikut Aku, pasti  diberkati"

Persembahan persepuluhan digunakan untuk kesejahteraan hamba-hamba Tuhan, YA! karena mereka focus melayani kita, para jemaat; mereka tidak berbisnis/berniaga/berkarier untuk menafkahi keluarga, selain itu juga , yang lebih penting adalah untuk pemberitaan Injil, memberitakan keselamatan-Nya, bukan hanya bagi orang kota tapi juga bagi orang-orang dipelosok-pelosok. Bukan untuk kemewahan para pelayan-Nya apalagi menjadi rebutan/pemecah hubungan keluarga/antar jemaat. Itu pasti bukan yang diperkenan-Nya!

Apa saja kewajiban kita sebagai bakal "Warga Sorga"?  Hiduplah sesuai dengan perkenanan-Nya dan apabila kita peroleh itu,
*  Pujilah Tuhan, atas segala yang kita peroleh dan nikmati, beri kemuliaan bagi nama-Nya.
Sebab segala sesuatu  adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!....Roma 11:36

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil....Yohanes 3:30

Jangan mencuri kemuliaan Allah, merasa semua berkat dan kenikmatan yang didapatkan karena usaha diri sendiri.....ngeri akibatnya kalau Tuhan murka.
Alkitab memberi contoh, seperti Raja Nebukadnezar yang berbangga diri atas kerajaan Babel, Allah murka dan menegurnya,selama tujuh masa Raja Nebukadnezar menjadi seperti lembu, makan rumput dan hidup di padang, sebelum akhirnya ia bertobat kembali memuji Allah dan Allahpun berkenan mengembalikan kekuasaan dan kemasyurannya....Daniel 4:29-33

*  Berikan keahlian kita bagi Allah
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat,  pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu   yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.... Pengkotbah 2:26  

Kalau Tuhan berkenan kepada kita, tidak mustahil berkat yang dihimpun /dikumpulkan orang lain akan diberikan-Nya kepada kita. Amin....:)

*  Berikanlah kepunyaan kita bagi kemuliaan-Nya
Mazmur 50:10-12  sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung.  Aku kenal segala burung  di udara, dan apa yang bergerak di padang   adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, SEBAB PUNYA-KULAH DUNIA   DAN SEGALA ISINYA.
Jelas bahwa harta dan segala yang kita miliki sekarang adalah titipan-Nya, kita hanyalah "pengelola". Bukan juga berarti kita boleh sembrono menghambur-hamburkan dengan alasan bukan milik kita! jadilah pengelola yang baik, jangan merasa menjadi pemilik lalu merasa kuasa dan sombong!

Dalam hal menjadi "pengelola" yang benar, firman-Nya menulis:
2 korintus 9:7-8  "Hendaklah masing-masing memberikan  menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  Dan Allah sanggup  melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

AMIN

No comments: