Thursday, May 15, 2008

Bertengkar......


"Belum jadi istri sudah sering kelahi...apalagi kalo jadi istri..."seorang ibu menegur pacar anaknya ....
Dalam hatiku: "Gile!! amit-amit...anakku jangan sampai pacaran dengan anaknya..." *knock the wood* istilah Dian.

Berkelahi, bertengkar antara pasangan yang sudah menikah, apalagi yang hanya pacaran adalah hal yang lumrah untuk menyelaraskan pendapat, persepsi antara dua isi kepala yang berbeda.
(@pic..dengan media cermin ..LOVE = HATE)

Bagi hubungan yang sehat ...diskusi/argue/miskomunikasi adalah prasarana untuk lebih mengetahui, memahami dan mendalami karakter masing-masing, apakah pantas dan layak menjadi pendamping kita sepanjang hidup yang pasti akan menghadapi masa-masa sulit dan senang.
Yang paling penting...Apabila terjadi pertengkaran jangan sampai kita mengeluarkan kata kata buruk apalagi bertindak buruk, misalnya "turun tangan" main pukul.
Karena hal tersebut akan menjadi "luka hati" yang  akan selalu diingat (bagi korban) dan menjadi "addicted/ketagihan" bagi si pelaku.

Ada kalimat bijak untuk kalian, pasangan muda yang lagi kasmaran dan akan melangkah ke pelaminan....
''Menikahlah dengan orang yang kalian cintai, setelah itu cintailah orang yang kalian nikahi.''
Ini perwujudan rasa syukur  atas restu NYA, mudah-mudahan rumah tangga yang kalian bina akan di berkatiNYA sepanjang hayat kalian berdua...Amin



2 comments:

Dian said...

the expression is "touch wood" mom..hahahha
i used to make same mistake and call it "knock wood" till my friends were laughing at me...


but yea
arguments are signs that we care *at times...others just show we're havin pms hahahhaha*


xoxo

Iwan Andriawan said...

Saat membina hubungan (pacaran) petengkaran, perbedaan pendapat, perbedaan persepsi biasanya selalu ada dan sebaiknya ada sebagai dasar dalam menilai pribadi pasangan dan jika itu terjadi, jangan fokus pada permasalahan tetapi difokuskan pada solusinya dan bagaimana hal tersbt agar tdk terjadi lagi serta kedua belah pihak tdk merasa dirugikan/disakiti.
Saat membina hubungan biasanya masing2 pasangan selalu menjaga sikap (ja’im) dan sebisa mungkin menutupi kelemahan dan kekurangannya agar selalu mendapat simpati dari pasangan, makanya saat2 itu terasa dunia begitu indahnya dan rasanya hanya milik berdua (yg lain ngontrak), tapi tipe hubungan spt ini biasanya (berdasarkan banyak kasus) setelah memasuki gerbang perkawinan mengalami kegagalan, bisa kita ambil contoh pasangan dewi persik-saiful jamil, dewi sandra-surya saputra, sophia latjuba-indra lesmana, titi dj-bucek, dll.
Makanya sebelum menikah, pintar2lah dalam memilih pasangan jg hanya melihat dari kecantikan/ketampanan dan kekayaan tapi lihat dari kepribadiannya (bukan mobil dan rumah pribadi), buat apa punya suami/istri cantik/tampan atau kaya tapi makan hati …. Bikin stress dan bikin cepat tua … bikin sengsara …. Iya’kan tante …?
Ini menurut saya tante …
Artikelnya asyik … teruskan.