Thursday, April 02, 2009

Kristen dan Ceng Beng

Tidak mau menjadi orang Kristen karena orang Kristen:
tidak boleh sembahyang (angkat hio didepan peti jenazah atau di altar keluarga),
tidak boleh ke kubur,
tidak menghormati/durhaka tehadap leluhur...demikian sepenggal kalimat yang sering kita dengar, apalagi di bulan bulan seperti sekarang, bulan ceng beng/bulan arwah, dimana tradisi orang Tionghoa menghormati arwah leluhur dengan sembahyang di kuburan.

Sebagai orang Kristen kita diperintahkan hanya menyembah kepada Allah Yang Esa, Sang Pencipta alam semesta dan seluruh isinya termasuk kita manusia, tidak menyembah pada yang lain.

Firman-Nya;
Keluaran 20:3-5  Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku 
Jangan membuat bagimu patung  yang menyerupai apapun  yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
tapi ayat 6 menuntaskan......... tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu  orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Allah kita tidak menuntut yang macam-macam kepada umat-NYA, turuti 10 perintah-NYA dan hidup sesuai dengan firman-NYA.
Bukan berarti orang Kristen tidak berbakti kepada leluhur dan orang tua.
"Hormatilah ayahmu dan ibumu" merupakan perintah ke 5 dari 10 perintah Allah, juga merupakan perintah pertama dari hubungan horizontal sesama manusia.(4 hukum pertama mengatur hubungan vertikal manusia dengan Allah)
Berbaktilah kepada orang tua selagi mereka hidup,saat mereka di panggil "pulang", doa doa kita kepada Sang Pencipta lebih berharga daripada sembahan semeja...(yang sia-sia/tidak disentuh arwah,kalaupun habis dimakan arwah, kitanya yang mati sia-sia karena jantungan)

Sebagai orang kristen, kita tidak dilarang pergi ke kubur pada hari biasa maupun pada bulan cing ming seperti sekarang ini, tabur bunga atau penerapan kasih kita kepada orang tua atau saudara kita, membantu apa yang bisa kita bantu.
Ayat alkitab mencatat dalam Matius 28 : 1 Setelah hari Sabat lewat,menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu ,pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain,menengok kubur itu.(Pada keluarga yang baru ditinggal orang terkasih, biasanya disebut meniga(# hari setelah hari pemakaman) hari), pergi kekubur subuh-subuh.

Pada saat kerumah duka, bolehkah kita berdiri didepan peti jenazah?
Ada 2 pilihan (kata Pdt Dede)...kita bisa langsung menuju keluarga inti yang kehilangan,salaman ungkapkan duka cita, lalu duduk.
Atau kita berdiri didepan peti, mengenang kebaikan alm, kemudian menunduk hormat pada keluarga(yang hidup) yang biasanya berdiri disamping kanan dan kiri peti jenazah.(melakukan etika hidup bersama/bermasyarakat)

Aku perhatikan dan banyak dipertanyakan orang-orang, pada saat jenazah adikku dibaringkan dirumah duka Adi jasa Surabaya, posisi antara peti dan meja altarnya miring/tidak sejajar(kalau petugas rumah duka dan pemakaman di Bjm, posisi peti dan meja harus sejajar). Padahal semuanya bertujuan agar segala yang bagus bagi keluarga yang ditinggalkan).
Satu jenazah, beda pengaturan dengan tujuan yang sama.
Beda orang, beda daerah, beda aturan toh?

Kalau memang agama diimani sebagai jalan memperoleh keselamatan kekal, kemana kita PASTI menuju, setiap agama mempunyai Kitab Suci yang di iman i bukan? yang menjadi pegangan kita dalam menjalani hidup ini. Kenapa tidak mengikuti aturan yang ada, yang tertulis disana? Tidak ditambahi dan tidak dikurangi. Cari dan temukan jalan keselamatan di firman Tuhan, bukan di kitab, tafsir manusia yang biasanya berbungkus tradisi, adat istiadat. Tidak salah menjalankan adat istiadat/tradisi, asal tidak bertentangan dengan firman-Nya ...apa gunanya kita setia pada tradisi tapi kita menjauh dari Allah?
Jangan sampai juga terjebak pada prosesi (yang dibikin manusia sesuai jaman) sampai menjadi tahap pemujaan/penyembahan. Kasihan bagi yang dipuja/disembah, bisa menimbulkan cemburu dan murka Allah.
keluaran 20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, ...........ngeri juga khan?

Semoga bermanfaat.


No comments: