Alkitab kita adalah firman Tuhan, ia bukan hanya sekedar buku bacaan....pengajaran dan hikmat yang harus kita cari dan dapatkan dari membaca Alkitab...oleh sebab itu, sebelum kita membacanya sebaiknya kita berdoa memohon hikmat dan bimbingan Roh Kudus.
Dibawah ini adalah kutipan pembahasan oleh hamba Tuhan dan saya repost dengan editing versi saya....
Renungan pagi ini diambil dari satu ayat indah dalam Mazmur 9:10, “Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.”
Refleksi dari ayat ini terdapat dalam Nahum 1:7, “TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya”
Catatan Alkitab menyebutkan tentang lamanya pemerintahan Daud, I Raja-raja 2:11, “Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun. Para pembaca Alkitab akhirnya bisa memaklumi mengapa Daud bisa sampai lama duduk di singgasananya setelah membaca tulisan-tulisan Daud melalui syair-syairnya.
Sisi positif dari Daud;
* Dia bukanlah seorang pemimpin otoriter, karena buktinya Saul yang berulang kali hendak dibunuhnya, tidak sama sekali dibalas kejahatannya. Absalom yang jelas-jelas memberontak kepadanya tidak ditumpasnya secara langsung dengan membunuhnya. Yoab yang jelas-jelas melawan perintahnya tidak dipecat dari kedudukannya. Nathan, yang secara keras dan tajam mengeritik dan menegurnya atas kesalahan dan dosa Daud dan Bathsyebah, tidak disingkirkannya.
* Daud juga bukan seorang politikus lihai dan licik yang memanfaatkan karisma dan pengaruhnya supaya orang tunduk kepadanya. Meskipun Saul berkali-kali hampir membunuhnya dan telah jelas-jelas menjadi jahat, tidak ada catatan Alkitab Daud membuat persekongkolan hendak menggulingkan kekuasaan Saul, demikian juga ketika Absalom anaknya yang yang justru menggunakan karisma dan ketampanannya mempengaruhi orang-orang dekat Daud dan para pendukungnya, Daud sama sekali diam dan tidak bereaksi layaknya seorang politikus handal yang sedang “bermanuver”, tidak! Dia diam.
* Daud juga bukan seorang pemimpin militer yang arogan dan selalu mengandalkan taktik perang untuk menumpas musuh-musuhnya. Lihat bagaimana kisah ketika ia melawan Goliath, tanpa strategi militer, tanpa alat canggih, tanpa dukungan pasukan.
Kehidupan dan kekuasaan Daud bisa langgeng dan menjadi hebat oleh karena Daud adalah seorang yang PENUH PENYERAHAN KEPADA TUHAN dan selalu MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI KEKUATAN dan SUMBER PERTOLONGAN. Seorang yang bergantung pada Tuhan bukan berarti TIDAK PERNAH MEMBUAT MASALAH dan TIDAK PERNAH AKAN ADA MASALAH.
Jika membuat daftar kesalahan, maka Alkitab tidak menutup-nutupi aib dan kesalahan Daud sebagai manusia,
Sisi negatif dari Daud;
* Dia bukan suami yang setia ketika kasus “perselingkuhannya” dengan Bathsyeba terjadi.
* Dia bukan contoh ayah yang baik bagi anak-anaknya karena buktinya kasus anak-anaknya, Amnon dan Tamar yang saling memperkosa, Absalom membunuh saudaranya dan memberontak kepada ayahnya Daud.
* Dia juga bukan seorang yang jujur karena buktinya Uria suami Batsyebah dibunuhnya secara licik.
* Dia juga bukan seorang yang lemah lembut karena buktinya Nabal dan keluarganya hampir saja dimusnahkannya dalam kemarahannya yang luar biasa.
Semua yang terjadi dalam kehidupan Daud membuktikan bahwa dia bukanlah manusia sempurna tanpa membuat kesalahan dan tanpa ada masalah. Dan masalah-masalah kehidupan Daud tidak-lah ringan karena selain dia susah, juga beresiko kematian bagi dirinya dan keluarganya dan mempunyai dampak bagi banyak orang.
Tapi perhatikan kata-kata berikut ini:
“Dalam kehidupan ini hal yang terpenting bukanlah apakah pernah engkau berbuat kesalahan atau tidak TAPI apakah pernah engkau BELAJAR/MENGAMBIL PELAJARAN dari kesalahan itu atau tidak. Karena setiap kesalahan dan akibatnya selalu memiliki nilai pembelajaran yang penting untuk disimak.
Orang Bijak adalah orang yang mau belajar dari kesalahan dan memperbaikinya serta tidak mengulanginya pada masalah yang sama demi hari depan yang lebih baik namun ingat, kebijaksaan saja tidak cukup membuat seseorang akan terus menerus menjadi orang baik. HANYA ORANG YANG PENUH PENYERAHAN KEPADA TUHAN yang dapat berubah lebih baik dan lebih baik dan akan bertahan dalam kebaikan dalam waktu yang lebih lama tanpa mengulangi kesalahan yang sama.”
“Berserah kepada TUHAN bukan berarti menjadikan kita TIDAK PERNAH ADA MASALAH, tapi itu akan menjadikan kita LEBIH KUAT DAN TAHAN DALAM MENGHADAPI MASALAH.”
Imo....sehebat apapun, setinggi apapun jabatan seseorang....JANGAN sampai kita terjebak mengagungkan dia..... Kagum dan menghormati dia adalah manusiawi dan wajar tapi tidak sampai menutupi kesalahan yang diperbuatnya hanya karena kekaguman kita. Jangan sampai kita dibutakan oleh kenyamanan kelimpahan materi dan kekuasaan darinya, apalagi sesama kawan/rekan.
Lihat fakta(lucu) yang mengaku wakil kita di Senayan sana....
Sudah jelas salah tapi mereka merasa tidak salah dan malah masih bisa menyalahkan orang lain....dan sesama rekannya tak ada yang berani menegur karena kenyamanan dan fasilitas yang dinikmati bersama. Masa kita yang mengaku anak Tuhan tidak berbeda dari mereka?
No comments:
Post a Comment