Tgl 14 dan 15 Nov 2015 bro Daniel Chu kembali hadir di Gereja Yesus Sejati AIS Nasution Banjarmasin memberikan pelatihan dasar-dasar konseling. Sebelumnya, tgl 13 beliau memberikan pelatihan bagi guru-guru Sekolah Kanaan. Puji Tuhan.
Saya coba sharing ilmu beliau yang saya tangkap sesuai dengan kemampuan saya.
Kalau konseling secara ilmu pengetahuan diartikan mencari sebab dan menemukan pemecahan masalahnya secepat mungkin, BEDA dengan "Counseling in Christ".
Dengan doa dan mohon pertolongan Roh Kudus, saat kita tergerak(hati) menemukan sesama kita yang berada dalam posisi obyek konseling....Kita hanya berusaha masuk mensejajarkan diri "sejalan" dengan dia, berproses ..... agar dia menemukan kasih Tuhan dan melihat kemuliaan Tuhan, BUKAN kepintaran/jasa kita.
Alkitab menulis:
Lukas 24:13,14 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi......Orang yang sedang mempunyai problem/kelemahan yang tak terkatakan/gelisah, mereka dapat disamakan dengan dua orang muris Yesus diatas, dia dalam proses berjalan menjauh dari Tuhan.
Seperti yang Yesus lakukan, kita yang mendekat kepada mereka(yang bermasalah) BUKAN menunggu atau memanggil mereka, walau kita berniat membantu.... Lukas 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Ayat 16 -- Yesus bukannya tidak tahu, Yesus berproses memberi kita teladan!
Lukas 24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" ??Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Kita yang berniat menjadi konselor, JANGAN PERNAH menarik kesimpulan sendiri.....Ilmu Daniel Chu, cukup hanya katakan "apa/kenapa" (suara lembut) seperti yang juga dilakukan Yesus; Lukas 24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" ............
Bagi orang yang bermasalah, sepertinya semua orang seharusnya tahu bahwa dia bermasalah dan sangat besar masalahnya ...(seperti ayat 18)
Biarkan mereka membeberkan/bicara sepanjang-panjang mereka mau....kita hanya merespon dengan "Ooooooo" ; "apa/kenapa" ; "Aaaaa", tanda kita menaruh perhatian dan mendengarkan masalah mereka.... kita tetap simak dan berpikir. Sampai sejauh ini kita telah masuk dalam proses "berjalan bersama searah"
yang penting diingat, proses ini tidak hanya berjalan sesaat/sebentar, kesabaran dan kasih diperlukan. Kita bisa mempertegas perhatian kita dengan mengulang perkataan mereka, atau mengulang dengan persamaan perkataan mereka, jangan lepas dari itu! apalagi menghakimi atas masalah mereka.
Selanjutnya, setelah kita mendengar permasalahannya(ini proses seperti "kematian") kita harus dapat memberi pengharapan(kebangkitan), dengan persamaan cerita di alkitab atau ayat/firman Tuhan. Lalu melakukan seperti yang dilakukan Yesus, pura-pura berniat meninggalkan mereka. Kalau kita berhasil masuk, mereka pasti tidak rela melepas kita, mereka minta waktu mau ketemu kita lagi; tapi kalau mereka segera katakan "bye", senang, merasa happy dengan kepergian kita, artinya kita gagal. :'(
Lukas 24:28 - 29 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Diakhir konseling....mereka harus melihat kasih Tuhan, kembali kerumah-Nya, mengucap syukur atas kasih-Nya, bukan jasa kita!
Lukas 24:31-33 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
Konseling adalah melayani, mengerjakan pekerjaan Tuhan yang diwakilkan kepada kita.
karena itu, prinsip dasar untuk menjadi konselor adalah:
1. Lower yourself, rendahkan dirimu, kita berada diposisi bawah, memandang keatas; beda dengan guru/pendidik menempatkan diri mereka diatas memandang kebawah/anak didik.
2. Lift up others, seburuk/segarang apapun seseorang PASTI ada sisi baiknya....temukan sisi baik seseorang/sesama.
3. Stand on the same ground..... posisikan diri kita searah/sejalan dengan mereka.
4. Adjust our mind .... posisikan kita diposisinya.
5. Wait for Holy Spirit ..... mohon bimbingan Roh Kudus.
Dan kita bisa recheck apakah Roh Penghibur/ Roh pembimbing/ Roh Kebenaran yang ditinggalkan Yesus bagi kita masih ada didalam kita dengan merasakan apakah nurani kita masih "jalan"? masih merasakan pengajaran, peringatan atas prilaku kita?
Hati-hati apabila kita selalu merasa benar, selalu ada alasan(yang membenarkan) prilaku kita....BAWARE!! jangan-jangan Roh Kudus sudah meninggalkan kita, karena kita(tanpa sadar merasa) tidak perlu lagi pertolongan-Nya x_x
Sampai disini dulu .... Semoga bermanfaat
Foto by Yulia Stefanus
Me, bro Daniel Chu and Pdt Hana Viviana
No comments:
Post a Comment