Friday, June 27, 2008

Surga...dibawah telapak kaki ibu?

"SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU" demikian kata pepatah yang sudah kita kenal...
Sebagai seorang perempuan yang telah dua kali melahirkan (berarti berstatus sebagai ibu...) ,pastinya aku akan sangat "memuja" pribahasa diatas....hehehehe (aji mumpung mode on)
Tapi aku akan memberi beberapa gambaran dan realita yang aku tangkap dalam perjalanan hidupku .....

Pernah lihat tayangan pada saat Ahmad Dhani (suami Maia) ulang tahun? Dimana Dhani meminum air bekas cuci kaki sang bunda. Menurut Dhani, hal itu ia lakukan sebagai bukti bakti dirinya kepada sang bunda.
Dhani berhak mengekspresikan baktinya kepada sang bunda dengan bertindak begitu....TAPI.....

Ingatkah Dhani bahwa anak-anak mereka (Al,El dan Dul) juga mempunyai bunda yang seharusnya mereka hormati juga.
Setidaknya Joice(bunda Dhani) ingat..bahwa masih ada bunda yang lain yang berkaitan darah dengan cucu-cucunya yang juga berhak menerima "tanda bakti" dari anak-anak yang telah dikandung dan dilahirkannya,yang sekarang sedang berseteru dengan anak kandungnya(Dhani) yang telah membuktikan baktinya sebagai anak dengan meminum air bekas cuci kakinya.
Tidak tergerakkah hati Joice (yang berdiri diatas "surga") untuk menjadi penghubung yang bisa menyatukan kembali bahtera yang ditumpangi anak,mantu dan cucu-cucunya?.

Ingat jugakah anda kasus Kiki Fatmala dengan ibu kandungnya yang bolak-balik di tayangkan di televisi?

Dari pengalaman nyata yang sempat kutangkap untuk berbagi di blog ini......
Ada seorang ibu yang mempunyai anak gadis remaja.....cantik,manis dan pintar......
Selayaknya remaja putri, dia mulai membina hubungan dengan seorang cowok.
Sang bunda terlalu tergesa-gesa menganggap itu adalah hubungan serius dan telah menyelidiki "potensi" si cowok untuk membahagiakan anak gadisnya,sayangnya....berdasarkan perhitungannya sang bunda....."potensi " si cowok" hasilnya "under value".
Lalu bersuaralah sang bunda kepada si remaja putri:" Daripada ikut dia...lebih baik ikut mama,mama masih mampu mengongkosi kamu sampai kapanpun"

Masihkah ...surga berada ditelapak kaki ibu?

Balik ke topik diatas.....,mendengar pernyataan sang mama tersebut ,aku hanya "urut dada"..... tak sadarkah dia...kata-kata yang keluar dari mulut seorang ibu = DOA .
Faktanya....hari ini si remaja putri sudah berusia diatas 35 tahun (masih manis ,cantik dan pintar plus lebih bijak) ternyata masih hidup bersama sang mama dan masih belum menemukan soulmate nya.
Senyaman dan bahagianya seorang anak hidup dengan orang tuanya.....beda dengan kalau dia hidup dengan soulmate nya.
Doa seorang ibu diperlukan agar dia menemukan "true soulmate" anak-anaknya(cewek maupun cowok),yang telah disiapkan dan menurut kehendakNYA.
Mudah-mudahan dia menemukan "surga" yang sebenarnya tanpa meminum air bekas cuci kaki bundanya.

Surga bukanlah sebuah tempat,melainkan adalah rangkaian sikap anda terhadap dan selama menjalani kehidupan ini.(Gede Prama - Key of happiness)
Anda akan bertemu surga,jika hasil dari rangkaian sikap anda benar.
Sikap ini dimulai dari meminimalis kekhawatiran,menghitung-hitung berdasarkan kehendak anda.
Kita boleh berusaha keras selama tidak serong dari hukumNYA,serahkan semua kepada kehendakNYA,yakinkan diri bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa seijinNYA dan DIA pasti berikan yang terbaik bagi kita umatNYA.

Bakti dan penyembahan hanya bagi TUHAN kita yang Esa dan Maha Kuasa.
Bagaimana?

4 comments:

Anonymous said...

It could widen my imagination towards the things that you are posting.

Iwan Andriawan said...

Berbakti kepada ibu/ortu sangat banyak caranya tapi yg utama menurut saya “bagaimana mereka merasa tidak menyesal mempunyai seorang anak spt kita”, yg dalam hal ini sangat berarti luas baik meliputi memberikan kebahagiaan, memberikan kebanggaan, memberikan dukungan, memberikan penghargaan dan menunjukkan jalan yg benar apabila mereka salah langkah.
Semua manusia apakah itu anak atau ibu/ortu pasti masing2 mempunyai kekurangan dan kelebihan, manakala si anak memiliki kelebihan (mis ilmu/pengetahuan) dibandingkan ortu, maka kewajibannyalah memberikannya kepada ortu tetapi wajib menggunakan cara yg sopan agar tdk menyinggung perasaan ortu, bagi si anak yg memiliki kelebihan jg bersikap congkak kpd orang tua yg ujung2nya bs tidak menganggap ortu atw merasa malu memiliki ortu yg tdk spt yg diharapkannya.
Terhadap kasus dhani, apakah bakti kepada ibu harus dilakukan spt itu? Trus dipublikasikan! …. Ahhhhhhhh kalau menurut saya itu terlalu sempit! Coba liat keadaan disekitarnya apakah orang2 yg dekat dgnya merasa nyaman? Apakah dia bisa menjaga omongannya? Sikapnya???????? … harusnya berbakti kepada ibu/ortu dapat ditunjukkan dengan memberikan kebahagiaan dan makna bagi orang disekitarnya.
Loh koq saya komennya semangat gini, maaf tante ya? hanya merasa gerah aja ngeliat sikapnya yang kadang2 sangat tdk konsisten gitu dan terlalu arogan.
Tulisan tante semakin menggugah betapa kurangnya selama ini bakti saya kepada orang tua, semoga saya dapat terus meningkatkannya, amin.

Anonymous said...

@ iwan,
koment yg sangat oke,tante sangat setuju, berbakti dengan ortu tidak hrs dgn cara yg seperti itu,sbg ortu jg rasanya tdk sampai hati anaknya melakukan hal seperti itu...
@ sanny ,postingan yg sangat bagus

lg ^_^

Anonymous said...

saya setuju dengan iwan, berdasarkan pengamatan saya sering saya lihat rombongan keluarga jalan-jalan misalnya ke mall kadang-kadang ibunya dicuekin dan berpenampilan seadanya beda banget dengan penampilan anaknya, sungguh kesian nasib mereka ... itu menurut kaca mata saya, apakah itu mencerminkan keadaan sebenarnya?